PUISI ALAM
aku adalah seekor burung
mungkin engkau talah lama mengenalku
kerna
aku sering menggodamu pagi hari
tak peduli apakah engkau sedang
bercumbu dengan mimpi
aku adalah seekor burung
mungkin engkau
tahu tentang aku
yang tak pernah lelah berceloteh
yang tak pernah
bosan berkencan dengan dahan-dahan dan dedaunan
aku adalah seekor
burung
dulu,memang aku selalu begitu
terbang mengarak darah dan
harapan
kepak sayap sarat angan-angan masa depan
sementara paruhku
tak
pernah kubiarkan menyimpan keluh-kesah
tapi,O siapakah gerangan
yang
diam-diam mengubur arti dulu
membungkam mulutku dan menyekat suaraku
hingga
aku tak mampi lagi bersenandung
padahal dalam benakku
masih
kusimpan rindu melagukan nyanyian
setelah aku kehilangan
pepohonan
tempat bercanda bersama teman-teman
haruskah sekarang
aku kehilangan kehidupan
ah,laras senjatamu itu
belum jera juga
menguliti kebebasanku
entahlah telah berapa banyak
nyawa
sesamaku yang terampas
di terjang tangan-tangan gagah
ditelan
langkah-langkah pongah
sebenarnya,aku masih ingin akrab dengan
matahari
mengadukan segala rupa persoalan
tapi,begitulah akhirnya
hari-hariku
di sini kian tak utuh
biarlah,kukabarkan pada dunia
bahwa
sekarang di sini
aku adalah seekor burung
yang menanti jatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar